
Puisi perlawanan oleh Viji Tokul tidak akan pernah ketinggalan zaman, dan masih sering terdengar puisi rakyat yang terus menghiasi perlawanan, termasuk puisi berjudul “Peringatan” dan “ Maka hanya ada satu kata, perjuangan.” . Berikut puisi selengkapnya.
"peringatan"
Saat orang pergi
Jika dia tahu bahasanya
Kita harus berhati-hati
Mungkin mereka putus asa
Saat orang bersembunyi
dan berbisik
Ketika dia berbicara tentang masalahnya sendiri
Manajer harus waspada dan belajar mendengarkan
Ketika orang tidak berani mengeluh
Itu artinya dia serius
Dan ketika para pemimpin berbicara
tidak dapat disangkal
Kebenaran harus terancam
Jika proposal ditolak tanpa pertimbangan
Ulasan diam dilarang tanpa alasan
Didakwa dengan sabotase dan pelanggaran keamanan
Jadi hanya ada satu kata: berjuang!
(Fiji Tokul, solo, 1986)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.