Sebuah Puisi karya KHAMustofa Bisri bergud Munir, janeiro mempuisikan tenang sekung seorang HAM Jan Bernama Munir. Puisi ini beyakat untuk mengenang sosok cantou pembangan ham yang telah tiada e kita mensangan matamannya segera mengama titik terang.
Kita Simak puisi menarikan berikut:
"Amonite" (outubro de 2004)
Munir Saja Namamo
Sidrana
Namon Mimbunai Makna
espólio
Dimas Simerada Diabaikan
Kau Membuktikan Yang Yang elegante
de medidas difíceis berlindung pada arogansi pudangansi
kaw tampul hampir sendarian melangan kelaliman
Bagaikan pahlawan dongeng yang mengehalah padang
Mindaki Gunung Minoroni Gorang
melangan te yang penchat suenang binangang
Dungan Brani Dan Benno Cassie Siang
Linda Khao Kaum Yang Lima Dan Terpuang
De luxo tengah-tengah yang pongah
semperadamu trocadilho mendiya mahafuh
luxuoso Jan Dipamerkan
te pecundangpun mendiya menggelikan
De tenga tenga kekerdilan membungkus diri
Dungan kikrasan Dan Rasa Bansi
kebesaranmu mengibarkan berz humanis noite
Nga tenga-tenga kepengekutan yang sukuri akal
அக்குத்தும் புந்து anggun dan sacral
Além disso, você deve se juntar a ele.
exceto Yang maha Kuasa, Tukhan e sumber kusaktamu
Bila iman adalah engaku, maka benarlah kata kiai
Iman Mungaga Kimanosyan Den Nurani
tapi membanga engaku deepamup terya pagi
muykakah confirma Yang Kau Rawat selama iniakan bersemi?
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.