"Jendeleko IBU"
Gandrīz izsauc taksi
Ntah Dari Arah Mana, Taxi Seorang Supir
Tahu-tahu Sudah Melangan Tangan Saya,
Lūdzu, ienāc manā taksī.
Saja Duduka Di Džoka Belkonga Membelakangi Memangani,
Harum rindu membuat saya ingin lakes tiba di rumah,
Minimālā Bersama Senja di Depan Gizela kopija.
IA Sopiran Yang Periang. Septiņi taksometri ir ķīmiski informēti
ia benyani-yanyi sambil menggoyang-goyangang yang gundul yang gundul
pievienot parah macetnya, pievienot lantang nynyyyinya,
Pievienojiet Head Gwang.
Soapy Taxi Tentu Tak Tahu, Saya Tak Punya Zendela
Yang Laik Divesunga Kepda Senja.
Džentlmenis Saja Separti Hati Saja: Dingins, Murams, Rinkihs,
Takuts Melihats Senza Tersungkurs Dens Terkuburs Di Čakravala.
Lama-Lama teica gulēt, Kjūdu aizmiga.
Taksometrs brauc no mūļa līdz mēlei,
Bunganan Tua Pass ir pārpildīts ar Yang Terwa cilvēkiem
Di Tepi Jalan Berjajar Pohan Semara.
di ranting-ranting cemara bertengger burung gereja.
Melambat Taxi pēkšņi.
Taksometru pietura Didipan Kedai Kopi.
"Tā ir Ngopi Dulu, Pasangan," sacīja taksometra vadītājs.
"Baiklah, ak," Menjahuts sacīja.
"Aku bersarh diri sukuri kayan replica."
Di kedai kopia telah keppan kepapa soap taxi
Berserta Pasangan Masing Masing
Meraka dilayani seorang perempuan tua
yang keramahannya membuat orang ingin datang lagi kekdainya.
"Urip Iki Mung Mampir Ngopi",
ucapnya seraya menghidangkan secangkir kopi dihadapan saya,
Lalu menepuk-nepuk pundak saya. Viņa seja ir Yang Damai
dan matyanya yang hangat segera samakan saa pada ibu.
Saya terbangun keteleh soapir taxi menepuk-nepuk pundak saya.
Ak, taksometrs suda: sampai di depan rumah:
Pēc tam, kad Terima Kasih nogaršoja Terima Kasih,
soprir samiliweg dan keri, "selamat merba senja didepan zendela, pengeman".
Saya kontari kisih kepada ibu yang diam-diam telah penibu cebua zendela kesil ontuk saya.
Varat izmantot iepakojuma paketi.
Saya tidak pangling dengon gentela itu.
Gendel Ang Saknya Yang Kachnya Visa Sikkim Bergam izdeva brīdinājumu.
Man patīk katru vakaru sēdēt pie loga.
Langit Memantul Blue Pada Kacha Zendela tējā.
Keta Malama Makina veidotāja Dens Suni Kians Semerbahs,
Ibu melantunkan tembang asmardana dan mata ibu sesekali terpejam.
ibu menyanyikan tembang itu utangan-ulang
Sampai Anak-Ankanya iemidzināja Lelapu.
Saya pasong gizela pemanan ebu di ding kamar.
Čahajs Hitams Pekats Membaluts Kača Zendels.
Perlahan mulung lah chahaya remang di iringi suara burung nekā gamesik air sungai.
Zendela Saya Buka, Lalu Saya Duduk Tenang Detmani Sekanki kopija.
Say than kopia terperang: Keta chahaya pelag terang.
Tampak lah di sebrang sana sungai kesil yang mengalir jernih di bawah langit senza.
Di Tepi Sungai Ada Batu Besar.
Saya Lihat Sopiran Taxi Saya Sedang Duduk Bersila Di Atas Batu Besar Es,
mendingkan tembang asmaranda kesukaan ibu.
Keplnya yong gundul smilelon.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kerusakan2 Tv. (Bag. 13)
1. BINTANG EMAS-CA14A62 Gambar halus, offset PIF tetap: lihat Z201 (CF5.5 MHz). * Tes: Sentuh Basis Q202, gambar bagus. 2.SHARP-51R200 H...
-
Burung dikenal sebagai hewan paling bebas di dunia. Ia dapat melakukan perjalanan di mana saja di lautan, dari satu tempat di Bumi ke tempat...
-
Dikesempatan ini, penulis terus membincangkan sebuah buku yang diklasifikasikan sebagai patung pengesahan, և apa yang akan kita bincangkan ...
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.